Senin, 07 Mei 2012

kutu air

Kulit Gatal, Awas Serangan Skabies
Oleh Pande Made Wisnu Tirtayasa, S.Ked 
APAKAH Anda sering terbangun di malam hari karena merasakan gatal pada bagian tubuh? Apakah Anda menemukan benjolan kecil pada sela-sela jari, pinggang, belakang siku, lutut, atau pantat? Bila ya, kemungkinan Anda terkena penyakit skabies yang disebabkan oleh sejenis kutu pada kulit. Awas, bisa jadi si kutu kulit ini sedang asyik menggali terowongan di bawah kulit Anda dan menimbun telurnya di sana.
------------

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh sejenis kutu (mite). Ukuran kutu sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Penyakit ini sering disebut kutu badan dan dapat menular dari manusia ke manusia secara langsung ataupun tidak.
Skabies disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei varian hominis dan dapat melewati seluruh siklus hidupnya pada tubuh manusia. Kutu ini berbentuk bundar dan memiliki empat pasang kaki. Dua pasang kaki di bagian depan menonjol ke depan melewati batas badan dan dua pasang kaki di bagian belakang tidak melewati batas badan.
Kutu betina berukuran kira-kira 350 mikron (0,35 mm), sedangkan kutu jantan berukuran lebih kecil yaitu setengah dari ukuran kutu betina. Kutu jantan membuahi kutu betina pada kulit manusia dan kemudian kutu jantan ini akan mati. Kutu betina yang berada di lapisan kulit bagian stratum corneum dan stratum lucidum (lapisan kulit epidermis terluar) membuat terowongan ke dalam lapisan kulit dengan menggunakan enzim proteolylic yaitu enzim yang dapat menghancurkan lapisan luar kulit.
Di dalam terowongan inilah kutu betina bertelur sampai mencapai jumlah 40-50 dan dalam waktu kira-kira 3-5 hari. Telur itu menetas menjadi hypopi yaitu kutu muda dengan tiga pasang kaki. Setelah telur menetas, sekitar 90% kutu akan mati, tetapi yang hidup akan terus melewati berbagai macam fase kehidupan dan akan menjadi dewasa dalam waktu kira-kira dua minggu. Kutu betina dewasa yang tidak pernah meninggalkan terowongannya akan mati setelah 1-2 bulan.
Gejala Penyakit
Gejala penyakit skabies pada kulit adalah warna merah, iritasi, gelembung berair, dan gatal, khususnya pada malam hari. Juga ditemukan garis halus berwarna kemerahan yang umumnya muncul di bagian kulit yang tipis seperti sela-sela jari tangan dan kaki, siku, selangkangan dan sekitar kelamin, lipatan paha, perut bagian bawah, pantat, dan pinggang.
Kutu yang menginfeksi kulit biasanya sekitar 5-15 kutu. Pada bulan pertama gejala jarang terlihat. Gelaja baru terlihat sebulan setelah infeksi berupa reaksi hipersensitivitas (suatu reaksi alergi) terhadap kutu, telur, dan scybala (kotoran dari kutu) yang akan menyebabkan rasa gatal dan kemerahan pada kulit. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tidak merasa menderita skabies pada bulan pertama dan bisa jadi dalam jangka waktu itu ia sudah menularkannya kepada orang lain yang selalu kontak secara dekat dengannya.
Seseorang dengan sistem imun yang rendah dan pada orang tua dapat berisiko tinggi untuk terkena penyakit skabies yang lebih parah yang disebut dengan Crusted Scabies. Penderita dengan sistem imun yang rendah tidak akan menghasilkan antibodi terhadap kutu skabies sehingga kulit penderita akan terlihat berwarna sangat merah khususnya pada orang tua dimana akan terlihat kerak (seperti kerak bekas luka) berwarna putih atau keabuan dengan sedikit rasa gatal dan populasi kutu akan meningkat menjadi ratuan bahkan ribuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar